July 23

Dosen Universitas Terbuka Menjadi Moderator dan Keynote Speaker pada PkM Internasional OSA ADPI Batch 12

Dr. Widya Rizky Pratiwi, dosen Universitas Terbuka, kembali bertugas sebagai salah satu chairman atau moderator pada sesi paralel PKM OSA Batch 12. International Multidiciplinary Community Service Activity dilaksanakan oleh Asosisasi Dosen Pengabdian kepada Masyarakat Indonesia (ADPI) dari tanggal 20 sampai 22 Juli 2024. Kegiatan ini bertema “The impact of Digitalization in Various Fields” dan dihadiri lebih dari 100 partisipan akademisi yang berprofesi sebagai dosen baik dari dalam maupun luar Indonesia seperti dari Malaysia, Thailand, Rusia, Kosovo, dan Kanzania. Sebagian besar yang hadir adalah presenter. Namun, beberapa diantaranya hanya menjadi participant.

OSA adalah singkatan dari Online Series ADPI. PkM OSA merupakan kegiatan Pengabdian kepada  Masyarakat dalam bentuk pelatihan, pendampingan, workhop, dan seminar lintas bidang yang dilakukan secara online. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang rutin dilaksanakan setiap semester yang disaranai oleh Asosiasi Dosen PkM Indonesua (ADPI) sebagai bentuk kontribusi dosen (member ADPI) dalam melaksanakan salaha satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat.

Selain sebagai moderator, Widya juga menjadi salah satu Keynote Speaker yang membawakan materi berjudul “The Art of Transforming Research and Community Service into Diverse Intellectual Works”. Dalam paparannya, Dosen UT ini menekankan pentingnya kemampuan mentransformasikan hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat ke dalam berbagai bentuk karya intelektual untuk meningkatkan kontribusi akademisi terhadap ilmu pengetahuan dan masyarakat.

 

July 5

Dosen Magister Pendidikan Bahasa Inggris (MPBI) Universitas Terbuka Berpartisipasi dalam Annual Bussiness Meeting APSPBI di Surabaya

Minggu, 22 Juni 2024, salah seorang dosen Magister Pendidikan Bahasa Inggris (MPBI) Universitas Terbuka, Dr. Widya Rizky Pratiwi, menghadiri Annual Bussiness Meeting (ABM) Asosiasi Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (APSPBI). Kegiatan APSPBI tahun 2024 ini dilaksanakan di Hotel Alana, Surabaya dan dirangkaikan dengan “The 3rd International Conference on Language and Language Teaching 2024 (InCoLLT)”.

Asosiasi Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris yang disingkat APSPBI adalah sebuah organisasi/ asosiasi profesi para dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris dari level program sarjana, magister, maupun doktoral se-Indonesia dengan berlandaskan visi untuk menjadi sarana yang efektif dan bermakna khususnya dalam meningkatkan pendidikan guru Bahasa Inggris di Indonesia, terutama di antara anggota asosiasi. Untuk mencapai visi tersebut, APSPBI berusaha menjalankan 3 misinya, yaitu memfasilitasi tindakan kolaboratif di antara program studi anggota asosiasi dan masyarakat akademik; memfasilitasi tindakan kolaboratif antara program studi anggota asosiasi dan pemerintah; dan mempercepat sosialisasi peraturan-peraturan resmi dan tanggapan yang relevan.

Kegiatan Annual Bussiness Meeting adalah kegiatan yang rutin dilakukan oleh Asosiasi Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (APSPBI) setiap tahunnya yang sering dirangkaikan dengan kegiatan temu ilmiah atau international conference. Kegiatan ini dilaksanakan di wilayah yang berbeda-beda di seluruh Indonesia dengan memilih Universitas host sebagai tuan rumah penyelenggara kegiatan.

Tujuan Bussiness meeting Asosiasi Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (APSPBI) adalah untuk menjalin dan mempererat silaturahmi serta kolaborasi antara dosen-dosen Pendidikan Bahasa Inggris seluruh Indonesia dan Focus Group Discussion (FGD) terkait dokumen kurikulum, sharing keilmuan, dan lain-lain yang terkait dengan tridarma perguruan tinggi. Pelaksanaan Annual Bussiness Meeting dikemas dalam bentuk Focus Group Discussion yang membahas terkait national issues merespon permen nomor 53 dan 12 tahun 2024 terkait kebijakan dan kurikulum bahasa Inggris pada Kurikulum Merdeka.

Selain itu, FGD juga membahas lecturer recognition, seperti visiting scientist dan pembimbing dosen (pencangkokan, reguler), dan seminar akademik bagi dosen dan mahasiswa, pendampingan/ review kurikulum program studi, pemaparan dan pendampingan akreditasi program studi khusus LKPS dan LED LAMDIK, pelantikan pengurus regional APSPBI, dan publikasi ilmiah APSPBI, dan kerjasama program studi antar lingkup anggota APSPBI.

Keterlibatan dan partisipasi aktif dosen-dosen prodi Bahasa Inggris, termasuk dosen MPBI UT pada kegiatan ABM ini membuka ruang diskusi yang interaktif dan kesempatan kolaborasi seluas-luasnya baik yang berasal dari PTN maupun PTS di seluruh Indonesia.

 

June 7

Collaborative Teaching UT & UiTM Malaysia “Speaking Skills: Mastering the Art of Online Discussion”

Pada tanggal 24 Mei 2024, pesan masuk WA berbunyi, rupanya dari salah seorang rekan dosen di Magister Pendidikan bahasa Inggris Universitas Terbuka yang juga merupakan wakil dekan kami di FKIP. Isi pesannya seperti ini “Siang mbak Wid, tadi Dr Rafida dari UiTM minta nama dosen B Inggris utk jadi speaker pada webinar ya. Silakan berpartisipasi Mbak Wid. Tgl 6 Juni saya tdk bisa karena ada meeting dengan UTHM dan UiTM di Johor. Semoga lancar dan sukses ya”. Saya yang kurang paham maksud pesannya Bu Lidwina menjawab “Wait Bu, maksudnya gimana”.

Di hari yang sama pada pukul 13.10, seorang dosen dari Universitas Teknologi Mara (UiTM), Malaysia mengontak juga saya via Wa. Rupanya beliau menghubungi saya atas rekomendasi Bu Lidwina. Belia memperkenalka diri dengan maksud dan tujuan yang sama “Hi, Dr widya. I am Dr Rafidah from Uni Teknologi MARA. Ibu lidwina gave me this number regarding the invitation to be an invited speaker for my webinar program“. Saya lalu mengiyakan namun dengan rasa ragu tetapi saya selalu berusaha memvisualisasikan diri saya dengan hal-hal positif.

Percakapan kami berlanjut dengan berbagi identitas dan diskusi ringan terkait persiapan webinar seperti mengirim CV, foto, dan identitas lainnya. Sayapun menanyakan target peserta dan topik yang akan diberikan. Beberapa perbincangan juga membicarakan terkait rencana kerjasama dan hal lainnya yang tidak berkaitan dengan rencana collaborative teaching berbentuk webinar ini.

Pada tanggal 6 Juni 2024, collaborative teaching berbasis webinar antara Universitas Terbuka, Indonesia, dengan Universiti Teknologi MARA, Malaysia, dengan topik “Speaking Skills: Mastering the Art of Online Discussion” dilaksanakan. Acara ini berlangsung dari pukul 2.00 hingga 4.00 sore waktu Malaysia (1.00 hingga 3.00 sore WIB) dan disiarkan langsung melalui Microsoft Teams. Webinar ini menghadirkan saya, Dr. Widya Rizky Pratiwi, S.Pd., MM., sebagai pembicara utama. Acara ini dimoderatori oleh Madam Madaha Hanafi @ Mohd Ghani, Dosen di Akademi Pengajian Bahasa, UiTM Perak Branch Tapah Campus, Malaysia.

Webinar ini menyoroti pentingnya menguasai keterampilan berbicara dalam diskusi online untuk komunikasi yang efektif di dunia digital saat ini. Selama webinar, peserta mendapatkan pemahaman mendalam tentang komunikasi yang jelas dan ringkas, pentingnya tata bahasa dan kosakata yang tepat, serta peran mendengarkan aktif. Teknik-teknik untuk membangun kepercayaan diri dan mengatasi kecemasan berbicara juga dibahas, seperti berlatih dalam lingkungan yang mendukung dan secara bertahap menghadapi audiens yang lebih besar dan topik yang lebih kompleks. Selain itu, webinar ini juga membahas strategi untuk menarik dan mempertahankan minat audiens melalui pernyataan pembukaan yang menarik, bercerita, pertanyaan retoris, dan merangkum poin-poin penting. Para peserta diajak untuk memahami dan menghormati perbedaan komunikasi budaya serta mendorong inklusivitas dalam diskusi online.

Webinar ini berhasil memberikan wawasan berharga kepada para peserta mengenai pentingnya keterampilan berbicara dalam diskusi online. Para peserta menunjukkan antusiasme dan partisipasi aktif selama acara berlangsung, yang mencerminkan minat besar dalam meningkatkan kemampuan komunikasi mereka. Melalui teknik dan strategi yang dibahas, diharapkan para peserta dapat mengaplikasikan pengetahuan tersebut dalam kehidupan akademis, profesional, dan pribadi mereka. Webinar ini tidak hanya memperkaya pemahaman mereka tentang komunikasi yang efektif, tetapi juga mendorong mereka untuk terus berlatih dan belajar dari setiap pengalaman dalam diskusi online.

Sebagai dosen muda dan masih pemula, menjadi dosen tamu dalam level internasional merupakan pengalaman pertama bagi saya. Wajar saja jika saya mengalami sedikit stres dan cemas apalagi dengan instruksi Bu Wadek yang sangat dadakan untuk menjadi pembicara. Sayangnya, kecemasan ini berdampak negative bagi tubuh saya, yaitu kurangnya nafsu makan dua hari sebelumnya hingga asam lambung meningkat dan susah tidur. Sebelumnya, saya menjadi pembicara (pemakalah) ataupun moderator dalam konferensi-konferensi internasional tetapi tidak secemas ini. Meskipun demikian, saya tetap memvisualisasikan diri dengan pikiran dan afirmasi yang positif. Saya berusaha menampilkan yang terbaik dan berusaha membuat kelas webinar menjadi interaktif. Terimakasih saya ucapkan kepada UT dan UiTM atas kesempatan yang berharga ini, khususnya pada Bu Dr. Lidwina dan Dr. Rafida. Thank you so much. 

June 2

Pendekatan Inovatif dalam Pengajaran Bahasa Inggris: Wawancara dengan Dr. Widya di Tutorial Radio UT

Tangerang Selatan, 10 Maret 2023 – Universitas Terbuka (UT) menggelar program Tutorial Radio yang bertajuk “The Teaching of Speaking” pada hari Jumat, 10 Maret 2023. Acara ini merupakan bagian dari mata kuliah Language Teaching Methods (MPBI5103) yang disiarkan secara langsung melalui akun YouTube UT Radio dan dapat diakses melalui tautan khusus. Program ini bertempat di Gedung Multimedia, Jalan Cabe Raya, Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang Selatan.

Acara ini menyasar dosen, seluruh staf Universitas Terbuka, serta mahasiswa dan calon mahasiswa UT di seluruh Indonesia. Tujuan dari program Tutorial Radio ini adalah untuk mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam teori, analisis, dan desain inovasi pengajaran keterampilan berbicara dalam Bahasa Inggris dengan pemanfaatan teknologi.

Program yang disajikan oleh Dr. Widya Rizky Pratiwi, S.Pd., MM, seorang pakar dalam pengajaran Bahasa Inggris, berfokus pada topik “The Teaching of Speaking”. Dr. Widya Rizky Pratiwi berbagi pengetahuan dan inovasi mengenai bagaimana pengajaran berbicara dalam Bahasa Inggris dapat dilakukan dengan lebih efektif dan menarik.

Dalam acara ini, berbagai metode dan prinsip-prinsip pengajaran berbicara dibahas secara mendalam. Dr. Widya menjelaskan bahwa pengajaran keterampilan berbicara tidak hanya harus fokus pada aspek kognitif seperti kosakata dan pengucapan, tetapi juga harus mencakup aspek metakognitif yang melibatkan pengelolaan pembelajaran, interaksi sosial, dan kemampuan mengatasi kecemasan.

Beberapa aktivitas kelas yang direkomendasikan oleh Dr. Widya antara lain role play, presentation, story telling, describing people, discussion/debate, dan interview. Aktivitas-aktivitas ini dirancang untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa secara komprehensif, dari kefasihan dan pengucapan hingga kemampuan berpikir kritis dan berargumen.

Selain itu, Dr. Widya juga menekankan pentingnya inovasi dalam pengajaran berbicara, seperti integrasi berbagai keterampilan bahasa lainnya seperti membaca, menulis, dan mendengarkan. Contohnya, penggunaan teknologi melalui platform seperti lyricstraining.com untuk mengajarkan Bahasa Inggris melalui lagu, yang dapat meningkatkan pelafalan dan kefasihan siswa.

Acara ini berlangsung sukses dan interaktif dengan adanya sesi tanya jawab yang melibatkan partisipasi aktif dari mahasiswa. Pertanyaan yang masuk melalui media sosial UT Radio dijawab langsung oleh Dr. Widya, memberikan wawasan lebih lanjut mengenai strategi efektif dalam pengajaran keterampilan berbicara.

Program Tutorial Radio ini tidak hanya memberikan pengetahuan teori yang mendalam, tetapi juga memotivasi mahasiswa untuk berinovasi dalam pengajaran Bahasa Inggris. Melalui program ini, mahasiswa diharapkan dapat mengubah mindset mereka terhadap pembelajaran Bahasa Inggris, melihatnya sebagai sesuatu yang menarik dan menyenangkan.

June 2

Workshop Kurikulum Magister Pendididkan Bahasa Inggris Universitas Terbuka Menghadirkan Pakar dari APSPBI

Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Terbuka (MPBI UT) mengadakan Workshop Reanalisis Kurikulum pada Rabu dan Kamis, 11 dan 12 Oktober 2023. Acara yang berlangsung selama dua hari dari pukul 08.30 hingga 16.00 WIB ini diadakan secara hybrid melalui Zoom Meeting. Tujuan utama dari workshop ini adalah untuk mereview dan mengoptimalkan dokumen kurikulum yang telah disusun oleh DTPS MPBI. Acara ini melibatkan berbagai stakeholder, termasuk pimpinan SPs, dosen prodi MPBI, dinas pendidikan, kepala sekolah, anggota MGMP Bahasa Inggris Depok, alumni, dan mahasiswa MPBI.

Workshop ini menghadirkan dua narasumber utama, yaitu Paulus Kuswandono, Ph.D., dan Prof. Dr. Rudi Hartono, M.Pd., yang merupakan pakar dalam bidang pendidikan bahasa Inggris. Acara dimoderatori oleh Dr. Widya Rizky Pratiwi, S.Pd., MM, memandu pelaksaan kegiatan termasuk pemaparan materi oleh narasumber terkait kelengkapan dokumen kurikulum MPBI dan menfasilitasi diskusi interaktif antara narasumber dan peserta. Selain itu, tim ICT memastikan kelancaran teknis selama acara berlangsung.

Pada hari pertama, setelah pembukaan yang mencakup sambutan dari Direktur SPs, Wadir I SPs, dan Kaprodi MPBI, Paulus Kuswandono, Ph.D., memaparkan materi dokumen kurikulum prodi MPBI. Sesi ini diikuti dengan diskusi interaktif di mana peserta dapat mengajukan pertanyaan dan memberikan masukan terkait dokumen kurikulum yang sedang dianalisis. Kegiatan diakhiri dengan perumusan dokumen kurikulum oleh seluruh dosen MPBI.

Hari kedua dimulai dengan registrasi peserta dan narasumber, diikuti oleh paparan materi dari Prof. Dr. Rudi Hartono, M.Pd., yang memberikan wawasan mendalam mengenai kurikulum bahasa Inggris. Diskusi dan tanya jawab kembali dilaksanakan untuk memastikan bahwa semua masukan dari peserta dan stakeholder dapat diterima dan dipertimbangkan dalam reanalisis kurikulum. Sesi ini berlangsung dengan antusiasme tinggi dari para peserta yang aktif berpartisipasi.

Reanalisis dokumen kurikulum dilakukan dengan tujuan menyesuaikan kurikulum dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan tuntutan pasar kerja yang terus berubah. Selain itu, reanalisis ini juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, memenuhi standar akreditasi, dan merespon umpan balik dari mahasiswa. Dokumen kurikulum yang diperbarui diharapkan dapat lebih fleksibel dan adaptif, mendukung pencapaian misi institusi, dan mempertimbangkan kepentingan semua pihak yang terlibat.

Beberapa indikator luaran dari kegiatan ini meliputi rekomendasi dan bahan masukan terkait dokumen kurikulum, seperti identitas program studi, evaluasi kurikulum, landasan perancangan, rumusan visi, misi, tujuan, strategi, dan standar kompetensi lulusan. Selain itu, penetapan bahan kajian, pembentukan mata kuliah, matriks dan peta kurikulum, rencana pembelajaran semester, serta manajemen dan mekanisme pelaksanaan kurikulum juga menjadi bagian penting dari hasil workshop ini.

Dengan melibatkan berbagai stakeholder dalam proses reanalisis kurikulum, Universitas Terbuka memastikan bahwa kurikulum MPBI dapat memenuhi kebutuhan mahasiswa dan tuntutan dunia kerja yang terus berkembang. Hasil dari workshop ini diharapkan dapat menjaga relevansi pendidikan yang diberikan, meningkatkan kualitas pendidikan, dan mendukung persiapan mahasiswa sebagai tenaga pendidik dan calon pendidik bahasa Inggris yang berkualitas.

June 2

Workshop Reanalisis Visi dan Misi Magister Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Terbuka untuk Peningkatan Kualitas Pendidikan

Workshop Reanalisis Visi Misi Magister Pendidikan Bahasa Inggris (MPBI) Universitas Terbuka dilaksanakan pada tanggal 26 September 2023 di Ruang Sidang 3, Sekolah Pascasarjana Universitas Terbuka. Acara ini bertujuan untuk mereview dan merumuskan visi dan misi Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Inggris agar sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat. Workshop ini juga diharapkan dapat memfasilitasi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan bahasa Inggris, penerapan pendidikan abad 21 yaitu Outcome Based Education (OBE), serta sesuai dengan karakteristik mahasiswa UT yang dituntut dapat belajar secara mandiri atas prakarsa atau inisiatif sendiri.

Workshop ini diselenggarakan dalam format hybrid, yang menggabungkan sesi tatap muka dan daring, serta dihadiri oleh pimpinan Sekolah Pascasarjana Universitas Terbuka, ketua dan dosen Prodi MPBI, kepala sekolah, alumni MPBI, mahasiswa MPBI, anggota Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Inggris, dan staf Dinas Pendidikan. Dr. Widya Rizky Pratiwi, S.Pd., M.M., didaulat sebagai moderator dalam kegiatan ini, memimpin jalannya acara dengan lancar dan interaktif.

Kegiatan dimulai dengan registrasi peserta dan narasumber, dilanjutkan dengan pembukaan yang meliputi menyanyikan lagu Indonesia Raya, sambutan dari Direktur Sekolah Pascasarjana, Kaprodi MPBI, serta doa pembukaan. Setelah itu, materi utama mengenai visi dan misi Program Studi MPBI dipaparkan oleh narasumber utama, F.X. Ouda Teda Ena, M.Pd., Ed.D., yang merupakan pakar kurikulum bahasa Inggris.

Sesi tanya jawab menjadi salah satu segmen yang sangat dinanti, di mana para peserta dapat berdiskusi langsung dengan narasumber mengenai visi misi yang merupakan salah satu aspek terpenting pada dokumen kurikulum dan penerapannya dalam konteks pendidikan tinggi. Diskusi yang berlangsung interaktif ini memberikan banyak wawasan baru dan masukan konstruktif bagi perumusan visi dan misi Prodi MPBI.

Setelah istirahat makan siang, workshop dilanjutkan dengan sesi daring yang dipimpin oleh Prof. Nur Hidayanto Pancoro Setyo Putro, M.Pd., Ph.D. Beliau adalah pengurus harian Asosiasi Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, yang juga memberikan paparan mendalam mengenai visi dan misi prodi dalam menghadapi tantangan era digital.

Seluruh peserta aktif berpartisipasi dalam perumusan dokumen visi dan misi, yang diharapkan mampu memenuhi kebutuhan penyiapan tenaga pendidik bahasa Inggris yang inovatif dan kompeten. Hasil dari workshop ini diharapkan dapat menjadi panduan bagi Prodi MPBI dalam mengembangkan kurikulum yang relevan dan adaptif terhadap perubahan zaman.

Workshop ditutup dengan rangkuman hasil diskusi dan penekanan kembali pada pentingnya visi dan misi yang dirumuskan dalam mendukung kualitas pendidikan bahasa Inggris di Universitas Terbuka. Seluruh dokumen dan materi kegiatan workshop ini dapat diakses melalui tautan yang telah disediakan oleh panitia, memastikan transparansi dan keterlibatan seluruh pemangku kepentingan dalam proses reanalisis visi misi ini.

June 2

Memperkenalkan Konsep Strategi Belajar Bahasa Inggris Neuro-Kognitif, Dr. Widya menjadi Narasumber pada Tutorial Radio Universitas Terbuka

Universitas Terbuka kembali mengadakan program Tutorial Radio pada Jumat, 10 November 2023. Acara ini disiarkan langsung dari Gedung Pusat Pengembangan Multimedia di Tangerang Selatan dan membahas mata kuliah Language Teaching Methods (MPBI5103) dengan topik “The Teaching of Speaking: Constructing Neuro-Cognitive Learning Strategy for Spoken English“. Program ini ditujukan untuk guru Bahasa Inggris seluruh Indonesia, khususnya mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Inggris di Sekolah Pascasarjana Universitas Terbuka.

Program yang dipandu oleh Emilia Madjid ini bertujuan untuk membantu mahasiswa mengembangkan strategi belajar bahasa Inggris yang sesuai dengan gaya belajar mereka. Hal ini penting untuk meningkatkan kemampuan dan kepercayaan diri dalam berbahasa Inggris secara lisan, terutama dengan memanfaatkan teknologi. Melalui siaran ini, mahasiswa diharapkan dapat memahami, menganalisis, dan membangun strategi belajar yang tepat.

Acara ini menghadirkan Dr. Widya Rizky Pratiwi, S.Pd., MM, sebagai narasumber utama. Dr. Widya adalah dosen pada program studi Magister  Pendidikan Bahasa Inggris, universitas Terbuka. Dalam pemaparannya, Dr. Widya menjelaskan secara mendetail tentang pentingnya keterampilan berbicara dalam bahasa Inggris, terutama di Indonesia yang menjadikan bahasa Inggris sebagai bahasa asing. Ia menekankan bahwa pengajaran keterampilan berbicara harus lebih intensif dan membutuhkan strategi yang tepat agar efektif.

Dalam pembahasan materi, doesen MPBI ini memperkenalkan dan menguraikan konsep “Neuro-Cognitive Learning Strategy” yang menekankan pentingnya peran kognisi dalam pembelajaran bahasa. Ia menjelaskan bagaimana otak memproses informasi melalui serangkaian langkah mulai dari input, pencatatan, peninjauan, imitasi, hingga praktik. Proses ini diilustrasikan melalui bagan yang menjelaskan cara kerja otak dalam menyimpan dan mengingat informasi.

Dr. Widya juga menyoroti bagaimana strategi ini dapat diterapkan dalam pembelajaran sehari-hari. Misalnya, siswa dapat memanfaatkan berbagai sumber input seperti bacaan, konten video, dan audio untuk memperkaya kosakata dan meningkatkan pengucapan. Praktik berulang dan penggunaan teknologi seperti aplikasi pembelajaran bahasa juga disebut sebagai cara efektif untuk memperkuat keterampilan berbicara.

Sesi tanya jawab yang diadakan setelah pembahasan materi menunjukkan antusiasme tinggi dari para mahasiswa. Pertanyaan-pertanyaan yang masuk melalui media sosial UT Radio dan YouTube Universitas Terbuka TV dijawab dengan komprehensif oleh Dr. Widya, memberikan wawasan tambahan tentang strategi pembelajaran yang efektif.

Program Tutorial Radio ini berlangsung sukses dan mendapat respon positif dari para peserta. Dengan adanya pembahasan mendalam mengenai strategi neuro-kognitif, diharapkan mahasiswa dapat lebih termotivasi dan memiliki panduan yang jelas dalam mengembangkan keterampilan berbicara bahasa Inggris mereka.

June 1

Revitalisasi Pendekatan Pengajaran Berbicara di UT-Radio: Dr. Widya Mendorong Praktik Komunikatif dalam Pembelajaran Bahasa Inggris

Pada Jumat, 31 Mei 2024, Universitas Terbuka mengadakan program Tutorial Radio yang disiarkan langsung dari Gedung Pusat Pengembangan Multimedia, Tangerang Selatan. Acara ini mengangkat topik “Revitalizing Approaches to Teaching Speaking: Driving to Communicative Practices” dalam mata kuliah Language Teaching Methods (MPBI5103). Program ini bertujuan untuk memperkenalkan dan membahas pendekatan terbaru dalam pengajaran keterampilan berbicara bahasa Inggris yang mendorong praktik komunikatif di kelas.

Program Tutorial Radio kali ini menghadirkan Dr. Widya Rizky Pratiwi, S.Pd., MM, sebagai narasumber. Beliau adalah dosen magister pendidikan bahasa Inggris di Sekolah Pascasarjana Universitas Terbuka. Dalam sesi tersebut, Dr. Widya memberikan pemaparan mendalam mengenai pentingnya keterampilan berbicara dalam bahasa Inggris, yang tidak hanya meningkatkan kepercayaan diri tetapi juga membuka peluang karier dan pemahaman lintas budaya.

Dr. Widya menekankan pergeseran dari metode pengajaran konvensional yang berfokus pada struktur dan kosakata menuju pendekatan yang lebih komunikatif dan relevan dengan situasi kehidupan nyata. Beliau juga menyoroti peran teknologi dalam mendukung pembelajaran keterampilan berbicara, seperti penggunaan platform video konferensi, aplikasi pembelajaran bahasa, dan alat rekaman suara, yang dapat membuat pembelajaran lebih interaktif dan variatif.

Selain itu, Dr. Widya memberikan tips praktis bagi para guru untuk merancang aktivitas berbicaraberbasis tugas yang kontekstual dan menarik bagi siswa. Langkah-langkah ini meliputi penentuan tujuan pembelajaran, pemilihan konteks dan tema yang relevan, serta penggunaan teknologi yang sesuai untuk mendukung aktivitas berbicara. Guru juga didorong untuk memberikan umpan balik yang konstruktif dan memfasilitasi diskusi yang mendukung pengembangan keterampilan berbicara siswa.

Program yang dipandu oleh Garsa Fahrizal ini juga mengakui peran penting orang tua dalam mendukung pembelajaran bahasa Inggris di rumah. Dr. Widya menyarankan agar orang tua menciptakan lingkungan yang kondusif untuk berbicara dalam bahasa Inggris dan menggunakan teknologi untuk mendukung pembelajaran anak-anak mereka. Beliau juga menekankan pentingnya evaluasi keterampilan berbicara melalui pengamatan langsung dan penugasan proyek.

Siaran Tutorial Radio ini dapat didengarkan melalui www.utradio.ut.ac.id atau disaksikan melalui live streaming di YouTube Universitas Terbuka TV. Program ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru dan inspirasi bagi calon guru dalam mengembangkan metode pengajaran bahasa Inggris yang lebih efektif dan komunikatif, sesuai dengan tuntutan kurikulum merdeka dan perkembangan teknologi yang semakin pesat.

February 10

Hari Guru Nasional: Refleksi, Realitas, dan Harapan Menuju Masa Depan Pendidikan

Pada setiap tanggal 25 November, Indonesia merayakan Hari Guru Nasional sebagai bentuk penghargaan kepada para pahlawan tanpa tanda jasa yang membimbing kita ke arah cahaya pengetahuan. Sejarah penetapan Hari Guru Nasional menyoroti jasa besar Ki Hajar Dewantara, seorang pionir pendidikan Indonesia. Lahir pada 2 Mei 1889, Ki Hajar Dewantara diangkat sebagai Bapak Pendidikan Nasional. Pada tanggal 25 November 1994, Presiden Soeharto secara resmi menetapkan tanggal tersebut sebagai Hari Guru Nasional. Inisiatif ini menjadi bentuk penghormatan kepada semua guru yang dengan gigih mengabdikan diri untuk menyebarkan cahaya ilmu pengetahuan.

Sejarah penetapan Hari Guru Nasional, yang merayakan lahirnya Ki Hajar Dewantara, menjadi landasan penting untuk menilai betapa pentingnya peran guru dalam membentuk masa depan bangsa. Di tahun 2023, tema “Bergerak Bersama Rayakan Merdeka Belajar” dan logo khusus menandakan perubahan besar dalam paradigma pendidikan. 25 November bukan hanya sebagai seremoni formal, tapi sebagai panggilan untuk merenung. Hari Guru Nasional bukan hanya tentang menghormati para pengajar, tetapi juga sebagai kesempatan untuk merefleksikan perjalanan pendidikan kita, memahami realitas pendidikan masa kini, dan menentukan harapan kita untuk masa depan.

Refleksi Pendidikan yang Telah Lalu: Jejak dan Kenangan

Melihat ke belakang pada perjalanan panjang pendidikan Indonesia, kita menemukan warisan yang kaya dan inspiratif. Era pendidikan tradisional, dengan pondok pesantren dan sekolah rakyatnya, menciptakan pondasi bagi karakter dan moral bangsa. Guru pada masa itu tidak hanya menjadi penyampai ilmu, melainkan penjaga nilai-nilai adat dan agama, membentuk generasi dengan integritas dan kecintaan pada budaya lokal.

Lompat ke masa kolonial, di mana pendidikan menjadi alat perlawanan terhadap penindasan. Guru-guru pada periode ini menjadi pahlawan tanpa tanda jasa, membimbing siswa-siswa menjadi lebih dari sekadar pengetahuan, tetapi pembela nasionalisme dan semangat kemerdekaan.

Ki Hajar Dewantara, dalam masa Orde Lama, membawa konsep pendidikan yang lebih inklusif. Pendidikan tidak lagi hanya untuk kalangan tertentu, tetapi untuk semua lapisan masyarakat. Guru-guru pada periode ini mengambil peran tidak hanya sebagai pengajar tetapi juga sebagai pembimbing, membantu membentuk karakter yang berlandaskan gotong-royong dan keadilan.

Masuk ke era reformasi, pintu akses pendidikan terbuka lebih lebar. Guru tidak lagi menjadi satu-satunya sumber pengetahuan tetapi menjadi fasilitator pembelajaran. Meskipun ada kemajuan, tantangan masih ada, dengan kesenjangan pendidikan antar wilayah dan permasalahan kualitas pendidikan yang terus dihadapi.

Jejak pendidikan yang telah lalu mencakup perjuangan guru di daerah terpencil, siswa yang melawan ketidaksetaraan, dan momen-momen penuh inspirasi di kelas-kelas. Setiap periode membawa cerita dan kontribusi unik, membentuk lanskap pendidikan yang kita kenal sekarang.

Realitas Pendidikan Masa Kini: Dinamika dan Tantangan

Saat kita memasuki era pendidikan kontemporer, kita dihadapkan pada berbagai tantangan dan perubahan. Kemajuan teknologi membawa perubahan dalam cara kita belajar dan mengajar. Pendidikan tidak lagi terbatas pada dinding kelas; itu meluas hingga ke dunia maya, membawa tantangan baru seiring dengan peluang baru.

Realitas pendidikan masa kini menciptakan paradoks. Di satu sisi, kita memiliki akses yang lebih besar ke sumber daya dan informasi. Di sisi lain, ketidaksetaraan masih menjadi masalah. Tidak semua anak memiliki akses yang setara terhadap pendidikan berkualitas, misalkan pemenuhan teknologi dan guru yang berkualitas. Sementara teknologi dapat menjadi solusi, tantangan lain muncul, seperti kesenjangan digital. Sehingga, pendidikan menjadi refleksi ketidaksetaraan sosial yang masih mengakar.

Namun, di tengah tantangan ini, kita juga melihat semangat dan inovasi. Guru masa kini dihadapkan pada peran yang semakin kompleks. Guru tidak hanya mengajar materi akademis, tetapi juga harus membimbing siswa untuk mengembangkan keterampilan abad ke-21 seperti pemecahan masalah, kreativitas, dan keterampilan interpersonal. Pendidikan saat ini bukan hanya tentang pengetahuan, tetapi juga tentang membekali siswa dengan alat untuk terus belajar sepanjang hidup.

Guru-guru kini harus menjadi lebih dari sekadar penyampai informasi. Guru menjadi kurator pengetahuan, fasilitator pembelajaran, dan pemandu eksplorasi. Siswa tidak lagi hanya menjadi penerima pasif, tetapi agen aktif dalam proses pembelajaran. Realitas ini memang penuh dinamika, tetapi juga memberikan ruang untuk kreativitas dan pertumbuhan.

Harapan Pendidikan Ke Depan: Mengukir Masa Depan yang Lebih Cemerlang

Di tengah refleksi dan realitas, kita menatap masa depan pendidikan dengan harapan. Harapan ini mencakup aspirasi untuk menciptakan sistem pendidikan yang lebih inklusif, merata, dan relevan. Harapan kita melibatkan semua aspek pendidikan, dari aksesibilitas hingga kualitas pengajaran, dan membentuk individu yang tidak hanya cerdas secara akademis tetapi juga berdaya dan beretika. Pendidikan harus menjadi alat untuk mengatasi ketidaksetaraan.

Salah satu visi harapan Pendidikan ke depan adalah bersama untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif, di mana setiap anak memiliki hak dan akses untuk belajar tanpa memandang latar belakang sosial, ekonomi, atau kemampuan. Selain itu, harapan akan teknologi yaitu tersedianya akses yang setara terhadap sumber daya digital dan pembelajaran daring karena teknologi merupakan alata untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

Harapan untuk pendidikan ke depannya tidak hanya mengajarkan konsep-konsep akademis tetapi juga membentuk karakter. Pendidikan harus menjadi tempat di mana siswa tidak hanya belajar bagaimana berpikir tetapi juga bagaimana menjadi warga yang bertanggung jawab dan berempati. Pendidikan juga diharapkan relevan dengan dunia nyata dan kebutuhan zaman sehingga kurikulum pendidikan harus mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan global, membangun keterampilan abad ke-21, dan mengembangkan sikap kritis sehingga membantu mereka memiliki keterampilan yang dibutuhkan untuk sukses di Masyarakat.

Hal yang tidak boleh diabaikan terkait harapan Pendidikan masa depan adalah keberadaan dan peranan guru yang perlu dihargai dan didukung. Harapan akan penghargaan dan apresiasi yang lebih besar untuk peran guru sebagai pekerja keras dan juga arsitek perubahan sosial menjadi kunci dalam mencapai semua harapan Pendidikan di masa depan yang lebih bail.

Bersama Mewujudkan Harapan: Partisipasi Semua Pihak

Melalui semua ini, kita menggambarkan visi pendidikan Indonesia ke depan. Sebuah visi di mana pendidikan bukan hanya tentang mentransfer pengetahuan, tetapi juga tentang membentuk karakter, meratakan peluang, dan membuka pintu untuk masa depan yang lebih baik bagi setiap anak Indonesia.Top of Form Mewujudkan harapan pendidikan ke depan tidak dapat ditempuh sendirian. Ini membutuhkan partisipasi dari seluruh spektrum masyarakat. Pemerintah, lembaga pendidikan, guru, orang tua, dan masyarakat perlu bekerja bersama dan berkomitmen untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang mendukung karena karena pendidikan adalah ladang investasi untuk masa depan bangsa.

Dalam artikel ini, penulis mengucapkan Selamat hari guru nasional 2023. Jayalah selalu guru-guru di Indonesia. Mari “Bergerak Bersama Rayakan Merdeka Belajar”.

This article has been published at Kumparan.com