July 14

Artistik Ide Merangkai Estetika Kata

Data Perpusnas:

Judul: Artistik Ide Merangkai Estetika Kata

Penerbit: Yayasan Bunda Kartini

Pengarang: Widya Rizky Pratiwi, Andriyansah ; ilustrasi, Arsri Agusti, S.Ds. ; penyunting, Lukytta Gusti Acfira, S.E., M.Ak.

Tahun: 2023

Seri: –

ISBN: 978-623-09-4047-7

Link: https://www.bundakartini.web.id/2023/03/28/artistik-ide-merangkai-estetika-kata/

Website: http://www.bundakartini.web.id/

Email: yys.bundakartini@gmail.com

July 5

Presentasikan Desain Village, Dosen Universitas Terbuka Raih Best Presenter

Organisasi dosen yang fokus kegiatan pengabdian kepada masyarakat, diketuai Prof. Dr. M. Zaim, M.Hum kembali mengadakan kegiatan Seminar Nasional ADPI ke 7 bertajuk “Kolaborasi Multistakeholder dalam Percepatan Pencapaian SDGs Indonesia” diselenggarakan secara daring (dalam jaringan) pada 24-25 Juni 2023.

Kegiatan seminar yang diselenggarakan selama 2 hari, turut hadir memberikan sambutan pada kegiatan tersebut Dr. Sandiaga Salahuddin Uno, BBA., MBA selaku Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kratif.

Civitas akademika yang berasal dari seluruh pengguruan tinggi di Indonesia berdiskusi, menyampaikan ide serta memaparkan pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat (PkM) mereka yang telah dilakukan.

Dosen Universitas Terbuka diwakili oleh dosen-dosen muda dengan menyampaikan gagasan pelaksanaan pengbdian masyarakat dengan judul “Merangsang Motivasi dan Semangat Siswa Berbahasa Inggris dengan mendesain English Village”.

Gagasan kegiatan tersebut diketuai oleh Dr. Widya Rizky Pratiwi, S.Pd., M.M. Ide awalnya adalah terinspirasi dari kampung Inggris yang ada di Pare Kota Kediri, mengingat daerah tersebut merupakan objek riset yang dilakukan olehnya.

Menurut Widya semua orang mempunyai kemampuan untuk berbahasa asing, asal metode yang digunakan tepat dan sesuai karakter personalnya

“Desain Village ini, agar personal lebih fokus untuk berbahasa Inggris, kita ketahui bahasa asing yang paling banyak digunakan adalah bahasa Inggris” sebut Widya.

Untuk mencapai tujuan kegiatan tersebut, Tim yang dipipimpinnya berkolaborasi dengan perguruan tinggi yang ada di Sulawesi Selatan beranggotakan Lukkyta Gusti Acfira, Andriyansah, Andi Harmoko Arifin dan Herdie Idriawien Gusti dengan harapan kolaborasi tersebut saling melengkapi dan membagi keunggulan masing-masing tim.

Alhamdulillah dapat best presenter, ucap Widya. Menurutnya ini merupakan Achievement untuk semua tim diantaranya tim dosen, Bulukumba English Meeting Club (BEMC), Widya Satya Learning Centrum serta masyarakat Bulukumba yang mendukung Program Tersebut. Rasa Bangga dan bersyukur pastilah, karena Ide untuk membangun kampung sendiri dihargai.

Terkait ide pelakasanaan pengabdian kepada masyarakat di Kabupaten Bulukumba yang berhasil mengantar dosen Universitas Terbuka berserta tim menjadi Best Presenter, Direktur UT Daerah Makassar menyampaikan bahwa. Dosen UT mempunyai kompetensi yang tidak kalah dengan perguruan tinggi lainnya, sebelumnya Dr. Andriyansah, S.E., M.M. yang mengikuti PkM berskala Internasional, kini Dr. Widya pun berhasil menunjukan kompetensinya.

Provinsi Sulawesi Selatan merupakan wilayah kerja UT Makassar yang saat ini dipimpin Prof. Dr. H. Abdul Rahman Rahim, S.E., M.M. yang merupakan Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Univeristas Terbuka.

Merasa Bangga dengan Dosen-Dosen muda yang memiliki kompetensi tentunya menjadi dasar untuk calon dan mahasiswa tidak ragu mengembangkan kompetensinya di Universitas Terbuka, satu hal yang perlu digaris bawahi sistem pendidikan jarak jaruh baik itu mahasiswa maupun dosennya tidak ada penghalang untuk berprestasi, terlebih kita sudah memasuki zaman serba digital, Sebut Prof Rahman.(AYS).

This article has been published at tegasnews.id

June 27

MENEBARKAN SPIRIT PENDIDIKAN MELALUI MEDIA SOSIAL 

Kebebasan Bermedia Sosial 

Di era kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini, kesempatan untuk memperoleh kemudahan dalam menggunakan dan menguasai media sosial sangatlah besar. Dan tak dapat dipungkiri zaman telah menyulap seluruh orang di belahan dunia ini tergantung dengan media sosial karena media sosial menjadi ruang terbesar untuk menunjukkan eksistensi diri, mulai dari hal-hal terkecil hingga terbesar. Semua orang bebas menggunakan media sosial, bebas mengekpresikan segala bentuk jati diri, baik kebebasan berpendapat, mengunggah gambar, berbagi rasa, atau bahkan hanya sekedar menyapa sahabat maya dengan satu kata “halo”.  

Media sosial, tak sedikit yang menjadikannya sebagai ajang pamer dan menyatakan kasta seseorang. Banyak netizen lupa bahwa media sosial adalah sarana menunjukkan eksistensi dan mengekspresikan diri, yang mana setiap orang memiliki hak dan kebebasan untuk menjadi dirinya sendiri.  

Akan tetapi, kebebasan mengekspresikan diri itu pula diikuti dengan konsekuensi yang besar, positif maupun negatif. Unggahan berupa pendapat, gambar, berita, atau apapun bentuknya bisa saja mendapat pujian dengan memperoleh komentar positif atau “like” yang banyak. Sebaliknya, seseorang harus siap dengan cacian, makian, bullyan, dan tanggapan negatif lainnya karena tidak sedikit pula dari netizen yang tidak suka melihat orang lain bahagia dan sukses dengan pencapaian yang diperoleh orang lain. Sehingga, sebagai akademisi, melihat fenomena ini, kita dapat menarik kesimpulan bahwa berinteraksi di dunia maya atau media sosial perlu kedewasaan dalam memanfaatkannya. 

Satu video yang mempertontonkan aksi kekerasan antar pelajar di sebuah sekolah menengah pertama di Kota Bandung viral di media sosial, November lalu. Berawal dari tantangan yang viral di TikTok.” (Perundungan, gim, dan tantangan viral – ‘Sekolah masih tergagap-gagap menghadapi kasus bullyhttps://www.bbc.com/indonesia/articles/czkdgve3840o).  

Sepotong kutipan berita di atas menggambarkan efek negatif dari media sosial dalam bidang pendidikan yang dapat membunuh karakter generasi emas masa depan bangsa. “Siswa, tiktok, media sosial, kekerasan”, terjadinya penyalahgunaan terhadap kebebasan bermedia sosial yang berujung pada kekerasan ini alangkah menyedihkan dan sangat disayangkan.  

Tidak dapat dipungkiri bahwa tiap orang bebas menggunakan media sosial, bebas mengekspresikan diri, tetapi kebebasan mengekspresikan diri itu pula diikuti dengan konsekuensi yang besar yang dapat berujung pada cacian dan makian, bahkan serang-menyerang melalui dunia maya karena tidak sedikit pula dari mereka yang tidak suka melihat perbedaan dan tidak senang melihat orang lain bahagia. Mereka tidak menyadari bahwa media sosial digunakan sebagai sarana untuk berekspresi, berbagi cerita dan berbagi rasa, bukan digunakan sebagai alat membuktikan suatu hal. 

Menebarkan Spirit Pendidikan melalui Media Sosial 

Media sosial seharusnya menjadi wadah untuk menunjukkan aktivitas dan produktifitas seseorang. Dari kacamata penulis, sebagai orang yang bergelut di bidang pendidikan, menebarkan spirit pendidikan melalui media sosial adalah sebuah dorongan hati. 

Ada banyak hal yang dapat diunggah terkait pendidikan. Konten yang disampaikan dapat berupa foto-foto kegiatan pengajaran di sekolah ataupun penelitian di laboratorium. Unggahan juga dapat berupa informasi produk yang dihasilkan ataupun pendampingan yang dilakukan sebagai output dari kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat. Selain itu, para akademisi juga dapat berbagi pengetahuan terkait Artificial Intelligence (AI) yang dapat dimanfaatkan oleh para akademisi dalam dunia pendidikan, dan juga prestasi siswa/ mahasiswa di institusi pendidikan masing-masing.   

This article has been published at

June 27

Dosen PTN-UT Kelahiran Bulukumba Dr. Widya Rizky Pratiwi Moderator Seminar Nasional Kolaborasi Multistakeholder Percepatan Pencapaian SDGs Indonesia

Mengambil tema “Kolaborasi multistakeholder dalam percepatan pencapaian SDGs Indonesia” Asosiasi Dosen Pengabdian kepada Masyarakat Indonesia (ADPI) percayakan putri kelahiran Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan untuk menjadi moderator dalam acara Seminar nasional ke 7 ADPI Mengabdi untuk Negeri (SNAMUN).

ADPI adalah asosiasi pemersatu dalam kegiatan pengabdian dan peningkatan profesional dosen, yang memiliki misi menjadi asosiasi terbesar di Asia Tenggara pada bidang pengabdian dan peningkatan profesionalisme dosen berdasarkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kegiatan seminar nasional ke-7 yang berlangsung selama dua hari ini, 24-25 Juni 2023, ADPI kembali menyapa para dosen-dosen seluruh indonesia untuk sharing dan berkolaborasi terkait kegiatan-kegiatan pengabdian yang telah akan, sedang, dan telah dilaksanakan.

Ketua ADPI Prof. Dr. M. Zaim, M.Hum dalam sambutannya  menyatakan bahwa  tema yang diangkat pada seminar nasional ini adalah Kolaborasi Multistakeholder dalam percepatan pencapaian SDGs Indonesia, dengan haraparan kesejahteraan masyarakat Indonesia segera tercapai sebagaimana indikasi yang tertian dalam SDGs.

Kegiatan Seminar nasional ADPI ke 7 kali ini juga dihadiri secara daring oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kratif Dr. Sandiaga Salahuddin Uno, BBA., MBA untuk memberikan kata sambutan guna mendukung kegiatan ini. Selain itu, ADPI berkolaborasi dengan berbagai Perguruan Tinggi di Indonesia seperti Universitas Wahid Hasyim, Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Budi Bakti, Politeknik Penerbangan Makassar, Prodi Manajemen Universitas Sari Mulia, IAIN Palangkaraya, Universitas Bangka Belitung, dan lain-lain. Juga menghadirkan beberapa keynote speaker, plenary speaker, dan paralel session presenter.

Alumi SMAN 1 Bulukumba yang saat ini juga berprofesi sebagai dosen di Universitas Terbuka, Dr. Widya Rizky Pratiwi, S.Pd., MM, dimandat untuk menjadi moderator kegiatan Seminar nasional sekaligus presenter parallel session. Seminar Nasional ini dihadari dosen-dosen dan mahasiswa-mahasiswa seluruh Perguruan Tinggi yang ada di Indonesia. Tentunya, dapat berkontribusi dalam kegiatan ini merupakan suatu kebanggaan dan keistimewaan tersendiri

Lebih lanjut, Widya, sapaan akrab wanita kelahiran 1988 ini, mengatakan bahwa momen ini merupakan ajang untuk menunjukan eksistensinya dan membuktikan bahwa generasi Bulukumba dapat tampil dikanca nasional. “Saya meyakini bahwa untuk berprestasi itu bukan tergantung letak geografis tetapi niat yang kuat serta support system di manapun kita berada”, ucapnya.

This article has been published at Tegasnews.id

June 27

Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara Mempengaruhi Fluktuasi Devisa Negara

Indonesia, sebagai negara kepulauan dengan wilayah maritim yang sangat luas, keindahan laut yang membentang nuansa biru begitu eksotis terlihat sangat indah dan menakjubkan. Beberapa diantaranya memiliki pantai pasir putih yang berkilau dan tak diragukan lagi keindahannya. Rentetan pegunungan hijau menghampar terlihat menawan dan terasa menyejukkan. Keberagaman flora dan fauna juga tak kalah unik dan menarik untuk dieksplor.

Selanjutnya, hal yang menjadi daya tarik paling berbeda dan unik dari negara lain adalah kekayaan adat istiadat dan budaya yang tumbuh dan berkembang di Indonesia yang masih terjaga kelestariannya hingga zaman modern ini. Tentunya, kekayaan alam, pegunungan, bahari, dan adat istiadat yang dimiliki Indonesia memperkaya potensi pariwisata Indonesia yang tak diragukan lagi pesonanya. Sehingga, potensi wisata Indonesia tak akan ada habisnya untuk dijelajahi.

Dilansir dari dephub.go.id, pariwisata merupakan salah satu sektor yang menjadi andalan karena merupakan sumber devisa bagi Indonesia yang terkenal akan keberagaman budaya dan keindahan alam. Pernyataan ini mendukung fakta-fakta yang telah dipaparkan di atas. Kekayaan Sumber Daya Alam dan Kebudayaan Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan peluang besar untuk pengembangan sektor industri pariwisata karena menjadi sumber pemasukan yang menduduki posisi strategis dalam peningkatan devisa negara (Pratiwi & Juhana, 2023). Dijelaskan pula bahwa destinasi pariwisata berada pada urutan nomor empat setelah minyak, batu bara, dan kelapa sawit (kominfo.go.id). Oleh karena itu, menyadari pesona keindahan alam dan keragaman adat istiada menjadi daya tarik yang kuat bagi wisatawan, khususnya wisatawan mancanegara, potensi ini perlu dikelola lebih serius oleh dinas pariwisata dan kebudayaan, seperti pembangunan infrastruktur dan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM).

Adanya pengelolaan yang baik dari pemerintah diharapkan dapat meningkatkan kualitas manajemen pariwisata. Sedangkan bagi masyarakat sekitar obyek wisata mempunyai pengaruh positif berupa adanya perluasan kesempatan kerja seperti penyediaan sewa transportasi, penginapan, makanan, jasa pemandu wisata, dan lain sebagainya. Inilah yang membuat para pelaku wisata, seperti travel agent, restorant dan foodstall owner, tour guide, dan hotel agency berusaha menyediakan sarana dan prasarana yang vital dalam dunia pariwisata karena apabila perdagangan dunia pariwisata berjalan dengan baik, maka investasi negara juga dapat berjalan dengan baik.

Data yang dihimpun dari katadata.co.id, empat bandara yang menjadi gerbang arus masuk wisatawan mancanegara adalah Bandara Soekarno Hatta Jakarta, I Ngurah Rai Bali, Hang Nadim Batam dan Raja haji Fisabilillah Tanjung Pinang. Ini menandakan destinasi wisata utama para wisatawan mancanegara berada di sekitaran empat wilayah ini.

Lalu apa kabarnya dengan jumlah wisatawan mancanegara yang mengunjungi destinasi pariwisata Indonesia di wilayah lain misalkan di daerah Sulawesi Selatan pasca pandemi covid 19? Apakah jumlah kunjungan tersebut memperngaruhi fluktuasi devisa negara?

Menjawab hal ini, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bulukumba, Drs. H. Muhammad daud Kahal, M.Si, dan kepala bidang tata kelola dan pemberdayaan masyarakat Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Toraja Utara, Yanto Maluka, SE, menjelaskan bahwa jumlah wisatawan mancanegara pasca covid 19 semakin menurun dan hingga saat ini belum terjadi penambahan yang signifikan. Padahal, dua daerah ini sangat terkenal dengan berbagai objek pariwisata alam, bahari, dan budaya, misalkan pantai Tanjung Bira di Kab. Bulukumba dan Kuburan Londa di Kab. Toraja Utara, Sulawesi Selatan.

Dilaporakan, jumlah wisatawan Kab. Toraja Utara pada tahun 2020 sejumlah 730, 2021 sejumlah 179, dan di 2022 terjadi pelonjakan sebesar 3.987. Akan tetapi, jumlah wisatawan di tahun 2022 ini masih sangat terjun bebas dari jumlah wisatawan sebelum covid yaitu, 32.272 orang. Sedangkan, data jumlah wisatawan di kab. Bulukumba tahun 2020 berjumlah 293, 2021 sejumlah 57, dan terjadi pelonjakan di tahun 2022 sebesar 744. Namun, sama halnya dengan kab. Toraja Utara, jumlah kunjungan wisatawan saat pandemi dan pasca pandemi covid 19 terjadi penurunan drastis, yaitu tercatat sebesar 3.557 di tahun 2019 (Data Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab. Bulukumba dan Kab. Toraja Utara).

Kondisi di atas tentunya berdampak pada terjungkalnya pemasukan negara melalui sektor pariwisata. Dalam wawancara yang dilakukan kepada kepala Dinas Pariwisata Bulukumba dan Kepala Bidang Tata Kelola dan Pemberdayaan Masyarakat Kab. Toraja Utara, pemerintah telah melakukan perbaikan sarana, prasarana, dan infrastruktur pariwsata di daerahnya pasca pandemi covid 19, namun hingga saat ini jumlah kunjungan wisatawan, khususnya mancanegara masih belum mengalami lonjakan yang signifikan paling tidak 50% dari jumlah kunjungan sebelum pandemi covid 19. Tentunya hal ini berakibat pada menurunnya devisa negara.

Referensi:

https://www.kominfo.go.id/index.php/content/detail/5640/Saatnya+Kembangkan+Potensi+Pariwisata+Indonesia/0/infografis

https://www.liputan6.com/hot/read/4073421/potensi-wisata-alam-indonesia-yang-mendunia-penuh-keanekaragaman

https://www.suaralidik.com/google-translation-menjembatani-komunikasi-wisatawan-mancanegara-dengan-masyarakat-lokal-penyedia-jasa-di-daerah-pariwisata-indonesia/

Data kunjungan dinas pariwisata Kab. Bulukumba dan Toraja Utara

This article has been published at Simpul Indonesia and Suara Lidik

 

 

 

June 22

Membangun Budaya Literasi Al-Quran Pada Anak Pendidikan Dasar di Daerah Sub Urban

Jurnal Bina Pengabdian Kepada Masyarakat : Vol. 3 No 2, 2023 (Sinta 6).

Faculty of Teacher Training and Education  (p-ISSN 2656-9914| e-ISSN 2656-8772).

Andriyansah, A., & Pratiwi, W. R. (2023). Membangun Budaya Literasi Al-Quran Pada Anak Pendidikan Dasar di Daerah Sub Urban. Jurnal Bina Pengabdian Kepada Masyarakat 3(2), 91-97. https://doi.org/10.55081/jbpkm.v3i2.792